Baznas Sumenep Hadir Ringankan Beban Warga Melalui Program “Sumenep Sehat”

oleh
oleh

DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP -Suasana haru dan syukur menyelimuti keluarga Joyo Arifin (45), warga Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, yang tengah berjuang menghadapi cobaan berat akibat penyakit yang dideritanya. Ia harus menjalani amputasi beberapa jari kaki, kondisi yang memaksanya berhenti bekerja dan menanggung beban hidup keluarga—anak perempuannya yang masih SD, serta kedua orang tuanya yang juga dalam kondisi sakit.

Di tengah himpitan ekonomi dan kondisi kesehatan yang melemah, kehadiran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep melalui program “Sumenep Sehat” menjadi angin segar. Program ini merupakan bentuk nyata kepedulian Baznas terhadap masyarakat kurang mampu yang sedang menghadapi masalah kesehatan serius, khususnya bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian akibat sakit.

“Ujian yang dihadapi Pak Joyo sangat berat. Selain menanggung rasa sakit, ia juga harus memikirkan kebutuhan keluarga. Karena itu, Baznas hadir melalui program Sumenep Sehat untuk memberikan bantuan non-medis, agar bisa sedikit meringankan beban hidupnya,” ujar Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman.

Program ini juga mendukung inisiatif Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam mewujudkan layanan kesehatan gratis melalui skema Universal Health Coverage (UHC). Namun, Baznas memperluas jangkauan dengan menyasar kebutuhan mendesak non-medis bagi para mustahik yang terpinggirkan.

Joyo Arifin, yang sebelumnya bekerja sebagai tenaga kontrak di SMKN 1 Sumenep, kini harus menghentikan seluruh aktivitasnya. Tanpa penghasilan, sementara biaya hidup dan kontrol kesehatan pascaoperasi tetap harus dipenuhi, bantuan dari Baznas menjadi penopang harapan.

“Terima kasih atas bantuannya. Ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Semoga Baznas terus amanah dan makin maju dalam membantu sesama,” tutur Joyo dengan mata berkaca-kaca.

Baznas Sumenep menegaskan bahwa program Sumenep Sehat bukan sekadar bantuan, melainkan bentuk nyata solidaritas kemanusiaan. Kepedulian ini menjadi penguat nilai gotong royong dan kebersamaan di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit.