DAMAIRA.CO.ID, PAMEKASAN-Dalam upaya menumbuhkan semangat cinta terhadap bahasa Madura, Lembaga Pendidikan Madrasah Diniyah (MD) Al-Falah 3 Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, menggelar lomba puisi berbahasa Madura. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengukur kemampuan santri dalam berbahasa Madura secara baik dan benar, tetapi juga menjadi tolok ukur sejauh mana pengetahuan mereka terhadap bahasa daerah sendiri.
Puluhan santri dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Larangan antusias mengikuti ajang ini. Lomba puisi bahasa Madura ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangkitkan kembali kecintaan para santri terhadap bahasa Madura sebagai bahasa ibu dan bahasa keseharian. Pasalnya, di tengah pesatnya perkembangan zaman, eksistensi bahasa Madura perlahan mulai terpinggirkan, bahkan dianggap asing oleh sebagian generasi muda Madura sendiri.
Rahmad Hariri, salah seorang guru pengajar di MD Al-Falah 3, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat tepat sebagai momentum untuk mengenalkan kembali bahasa Madura kepada para santri. Menurutnya, banyak santri yang sudah jarang menggunakan bahasa Madura dalam kesehariannya, sehingga melalui lomba puisi ini, mereka dapat kembali merasa bangga dan mencintai bahasa daerahnya.
“Ajang ini menjadi momen penting agar para santri tidak lagi menganggap bahasa Madura sebagai bahasa asing. Justru sebaliknya, bahasa Madura adalah bahasa keseharian yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujar Rahmad Hariri.
Sementara itu, Khoirul Risqo, salah seorang peserta lomba yang juga santri di MD Al-Falah 3, mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti lomba ini. Sebab, menurutnya, kegiatan serupa sudah sering diadakan di lingkungan sekolahnya, sehingga para santri telah terbiasa dan semakin terasah kemampuannya.
“Kami memang sudah sering ikut kegiatan seperti ini di sekolah. Jadi sudah terbiasa,” tutur Khoisiru.
Dengan digelarnya ajang puisi bahasa Madura ini, diharapkan bahasa Madura kembali menjadi bahasa ibu dan digunakan sebagai bahasa sehari-hari di tengah masyarakat, khususnya oleh generasi muda Madura.