Said Abdullah: Pertumbuhan Ekonomi Wajib Dibarengi Penguatan SDM

oleh
oleh

DAMAIRA.CO.ID, JAKARTA-Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, menilai kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam 10 bulan terakhir menunjukkan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ia menekankan bahwa capaian angka pertumbuhan tidak boleh membuat pemerintah terlena, sebab fondasi utama pembangunan bangsa adalah penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Kalau melihat capaian, transisi baru berjalan hampir 10 bulan, ada tanda-tanda kenaikan signifikan. Kuartal I tumbuh 4,87 persen, kuartal II sebagaimana disampaikan BPS mencapai 5,12 persen,” ujar Said Abdullah, Senin (18/8/2025).

Said, yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari kualitas manusia Indonesia. Menurutnya, arah pembangunan nasional hanya akan berkelanjutan jika pemerintah serius menaruh prioritas pada tiga aspek fundamental: pendidikan, kesehatan, dan program makan bergizi gratis (MBG).

“Yang kita effort kuncinya adalah peningkatan SDM unggul. Titik tekannya pada itu. Karena astacita pembangunan jelas: pertama pendidikan bagi semua, kedua kesehatan inklusif, dan ketiga program MBG,” tegasnya.

Ia menilai investasi di bidang SDM jauh lebih menentukan daripada sekadar mengejar angka pertumbuhan. Pendidikan yang merata, layanan kesehatan yang berkualitas, dan gizi anak bangsa akan menjadi penopang daya saing Indonesia di tengah ketatnya kompetisi global.

Meski begitu, Said tetap mengingatkan pemerintah agar tidak mengabaikan indikator efisiensi pembangunan, yakni Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Saat ini ICOR Indonesia masih di angka 6,1–6,2, lebih tinggi dibanding Vietnam yang sudah mencapai 4,6.

“Dengan akselerasi program pemerintah hari ini, ICOR bisa ditekan lebih rendah. Itu artinya Indonesia bisa mendekati capaian Vietnam, bahkan melampauinya,” katanya optimistis.

Lebih lanjut, Said menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo. Menurutnya, meski masih dalam tahap awal, MBG merupakan investasi strategis untuk menyiapkan generasi emas Indonesia.

“MBG masih awal, ini baru meletakkan fondasi, persentasenya belum signifikan. Tapi kita berharap alokasi anggaran bisa terserap di akhir tahun, sehingga output dan outcome dapat terlihat nyata,” pungkasnya.