DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Sebagian orang mungkin merasa geli atau bahkan jijik jika melihat binatang kecoak yang kerap mondar mandir di tempat kotor, namun di tangan seorang pasangan suami-istri di Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, binatang kecoa justru menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah.
Biar pun secara kasatmata binatang kecoa itu menjijikkan karena hidup di tempat kotor, namun bila dipoles dengan tangan-tangan kreativitas malah menjanjikan dan menghasilkan cuan. Seperti yang menjadi aktivitas sehari-hari pasangan suami-istri, Eka Wahyudi dan Nita Amelia, warga Kelurahan Karangduak, Kecamatan Kota Sumenep. Setiap hari mereka memelihara ribuan kecoa di rumahnya, bahkan demi usahanya tersebut mereka sepakat menyewa sebuah rumah kosong untuk menjadi tempat budidaya binatang berasal dari amerika latin tersebut.
Memelihara kecoa yang satu ini ternyata sangat mudah, setiap hari cukup diberi makan seperti sayuran atau konsentrat secukupnya, kemudian tak lupa diberi minum air yang diresapkan ke dalam spon agar kecoa yang minum tidak tenggelam dan mati, itulah aktivitas peternak kecoa pasangan suami-istri ini setiap harinya.
Eka Wahyudi, mengaku sejak kecil memang suka memelihara reptil, namun sejak di bangku kuliah ia mulai mencari-cari hewan atau binatang yang bisa menjadi peluang bisnis. Akhirnya dia memutuskan untuk memelihara kecoa dubia, bahkan pada tahun 2019 ia bahkan rela menjual Hp miliknya untuk mudal membeli indukan kecoa dubia tersebut.
Setelah memutuskan beternak kecoa dubia beberapa bulan kemudian setelah diposting di media sosial ternyata ada pembelinya,” Sejak itulah budidaya kecoa terus Saya kembangkan, bahkan sekarang sudah punya tiga cabang di sumenep untuk melayani permintaan pelanggannya yang kebanyakan dari luar madura seperti bali dan jawa,”tuturnya.
Namun, seiring waktu berjalan, harga kecoa ternyata terus turun dari awalnya tahun 2017 sempat mencapai Rp2 juta rupiah per kilo, sekarang turun menjadi Rp200-300 ribu rupiah per kilo. Para pelanggannya biasanya memesan langsung dan bayar di awal baru pesanan dikirim melalui ekspedisi,”Saat ini pesanan hampir tiap minggu dan setiap bulan rata-rata omzet mencapai Rp4-6 juta rupiah per bulan,”katanya.
Di dalam rumah eko ini sudah ada beberapa kotak tempat kecoa terbuat dari triplek, setiap kotak ada yang berisi kecoa dubia indukan, ketika berumur satu bulan mereka akan dipindah ke kotak lain, dan ketika menginjak usia dua bulan dipindah ke kotak lain yang khusus kecoa siap panen.(sai)