DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Anggota Komisi I DPRD Sumenep, Holik menyoroti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jabanusa untuk bertanggung jawab atas situasi tidak kondusif yang belakangan terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, seiring masifnya pemberitaan terkait rencana kegiatan eksplorasi migas.
Dalam beberapa pekan terakhir, media lokal ramai menyoroti rencana PT Kangean Energy Indonesia (KEI) Ltd yang akan melakukan survei seismik 3D di wilayah perairan dangkal West Kangean, Sumenep. Isu ini memicu keresahan di tengah masyarakat dan menuai penolakan dari sejumlah elemen, termasuk warga dan aktivis lingkungan.
Alih-alih meredam situasi, SKK Migas Jabanusa justru dinilai memperkeruh suasana. Hal ini mencuat setelah pada Rabu (25/6/2025), salah satu perwakilan SKK Migas mengirimkan rilis kepada sejumlah media di Sumenep. Sayangnya, rilis tersebut justru memuat kalimat bernada sarkas dan menuding media sebagai pihak provokatif serta penyebar fitnah.
Tidak hanya itu, rilis tersebut juga memuat kesalahan penulisan tahun—yang seharusnya 2025, namun tertulis 2026. Kesalahan tersebut, meski terlihat sepele, dianggap mencoreng profesionalitas lembaga sekelas SKK Migas yang merupakan representasi negara.
“Kesannya memang sepele, tapi tidak seharusnya terjadi,” tegas anggota Komisi I DPRD Sumenep, Holik.
Holik menambahkan, jika rilis tersebut merupakan buatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), seharusnya pihak SKK Migas lebih cermat dalam melakukan verifikasi sebelum meneruskannya ke media.
“Rilis semacam itu harus dikaji lebih dulu. Bila ditemukan ada redaksi yang tidak tepat, seharusnya dikembalikan terlebih dahulu ke KKKS. Setelah diperbaiki, barulah bisa didistribusikan ke media,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra dari Dapil II itu juga mempertanyakan standar profesionalisme SKK Migas Jabanusa. Ia menilai, kesalahan dalam redaksi rilis menjadi bumerang dan memperkeruh suasana yang tengah memanas.
“Kalimat-kalimat dalam rilis itu sangat disorot oleh teman-teman media. Ditambah kesalahan tanggal, tentu membuat kredibilitas lembaga dipertanyakan,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan SKK Migas Jabanusa, Singgih Putra Perdana, belum memberikan tanggapan resmi saat dihubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp. Ia hanya membalas singkat dengan ucapan terima kasih dalam bahasa Jawa.