DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Menyikapi persoalan disparitas (kesenjangan) yang santer disuarakan di semua sektornya antara daratan dan kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Mas Kiai Ali Fikri memiliki pandangan yang visioner kedepan. Yaitu, bagaimana Kabupaten Sumenep punya badan khusus yang fokus mengatur kepulauan. Sehingga pembangunan di kepulauan itu lebih akseleratif.
Menurut Mas Kiai soal kepulauan sumenep butuh pemikiran yang komprehensif dari semua pihak, bahwa kota paling ujung timur pulau madura ini adalah kota yang unik yang berbeda dari kabupaten lain. Kabupaten memiliki 126 pulau baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Keunikan itu merupakan anugerah dari Allah SWT. yang dengan sendirinya menjadi cirikhas tersendiri membedakan dari kabupaten lain di jawa timur.
“Saya sudah sampaikan sejak tahun 2020 lalu, bahwa seharusnya kabupaten sumenep atau pemerintah ini punya badan khusus yang mengatur kepulauan agar pembangunan di kepulauan akseleratif,” paparnya, (10/09/2024).
Bahkan menurut Bacabup FINAL itu, kalau perlu Wakil Bupati nantinya dimanfaatka untuk ditugaskan khusus untuk menangani kepulauan,”Dalam artian ada anggaran khusus kepulauan yang tak hanya dari dinas-dinas terkait, tetapi ada keleluasaan untuk menumbuhkembangkan kepulauan,”terangnya.
Dia juga bercerita bahwa punya pengalaman langsung dan menjadi saksi sejarah bagaimana kondisi di kepulauan saat itu tidak hanya persoalan infrastruktur, tepatnya pada tahun 2020 saat berkunjung ke kepulauan sumenep. “Insaallah Saat itu bulan agustus karena kondisi laut kurang bersahabat akhirnya kami terbang ke pagerungan, dan di sana luar biasa pengalaman pertama ya melihat lumbung energi tapi krisis energi. Saya merasakan sendiri apakah pagerungan besar dan pagerungan kecil bagaimana mereka hidup yang tak ada PLN di sana. Mereka dengan mandiri mendatangkan solar panel sendiri. Bagi yang mampu kapasitasnya agak besar dan yang kurang mampu lebih kecil penerangannya agak redup,”tutunya.
Untuk itu, kata Mas kiai hal itu merupakan persoalan yang seharusnya dicarikan solusi. Bagaimana kedepan Kabupaten Sumenep ini dengan sumber kekayaan alam yang melimpah dapat dikelola dengan baik. “Kalau saya dipercaya jadi pemimpin sumemep, saya akan minta pada Bappeda saya akan memulai dari kondisi seperti apa, bagaimana IPM, layanan kesehatan, pendidikan dan yang lain yang harus ada datanya. Karena dengan berbasis data akan kelihatan progresnya, baik selama 1 tahun, 2 tahun dan seterunya”tandasnya.(sai)