Pertumbuhan Pabrik Rokok di Sumenep Berkontribusi pada Pengentasan Kemiskinan

oleh
oleh
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep, Moh. Ramli,

DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Pertumbuhan industri rokok di Kabupaten Sumenep terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data terakhir tahun 2024, jumlah pabrik rokok yang beroperasi telah mencapai 167 pabrik, meningkat sekitar 50 pabrik dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep, Moh. Ramli, mengungkapkan bahwa industri rokok memberikan dampak positif terhadap pengurangan angka kemiskinan di wilayah tersebut.

“Di Kabupaten Sumenep ini, pabrik rokok terus mengalami pertumbuhan. Dari data yang kami miliki, saat ini ada 221 pabrik rokok yang terdaftar di dinas. Namun, yang sudah memiliki izin resmi dan beroperasi ada 167 pabrik, terdiri dari 156 pabrik rokok kretek tangan (SKT) dan 11 pabrik rokok mesin (SKM),” jelas Ramli, (27/2/2025).

Dari jumlah tersebut, industri rokok berhasil menyerap tenaga kerja sekitar 4.768 hingga hampir 4.800 orang. Para pekerja pelinting rokok, khususnya di sektor SKT, mendapatkan penghasilan rata-rata Rp100.000 per hari, dengan sistem kerja dari pukul 07.00 hingga 16.00.

“Penghasilan mereka cukup signifikan, yaitu sekitar Rp2,5 juta jika bekerja 25 hari dalam sebulan, bahkan bisa mencapai Rp3 juta jika bekerja penuh 30 hari. Ini jelas di atas garis kemiskinan,” tambahnya.

Menariknya, banyak pekerja pelinting rokok di Sumenep yang menjadikan pekerjaan ini sebagai sampingan. Mayoritas dari mereka adalah petani yang masih mengurus ladang atau peternakan di pagi hari, serta nelayan yang melaut pada malam hari.

Untuk terus mendukung pertumbuhan sektor ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep kini mendorong pengembangan industri tembakau melalui fasilitas aglomerasi pabrikasi tembakau (APHT) yang akan segera dibuka. Dalam waktu dekat, akan ada rekrutmen untuk 11 pabrik rokok baru, yang diperkirakan dapat menyerap sekitar 220 tenaga kerja tambahan.

Dengan terus berkembangnya industri rokok dan kebijakan pemerintah yang mendukung, diharapkan angka kemiskinan di Sumenep dapat terus berkurang secara signifikan.