DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Sekolah Alam Sumenep telah resmi diluncurkan pada 8 Desember 2024 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumenep. Sebelum peresmian, berbagai kegiatan telah digelar, seperti workshop, seminar lingkungan, hingga pemilihan Duta Sekolah Alam.
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan tersebut, pada 16 Desember 2024, Sekolah Alam memberikan bantuan berupa alat pendukung kepada enam sekolah kolaborator. Beberapa sekolah yang telah menerima bantuan hari ini adalah MAN Sumenep, SMAN 3 Sumenep, dan SMK Nurus Shobah.
Adapun alat-alat pendukung yang diserahkan meliputi:
1. Tempat sampah terpilah (Organik, Anorganik, B3).
2. Alat Budidaya Ikan Dalam Ember: 2 ember, 100 bibit ikan lele, dan 1 kg konsentrat.
3. Alat Hidroponik: 1 set alat, 3 jenis bibit, alat pengukur pH air, vitamin, dan TDS.
4. Alat Biopori: 6 casing biopori dan 1 bor biopori.
5. Komposter.
Machallafri Iskandar, Ketua Tim Proyek Sekolah Alam, menyampaikan bahwa pemberian alat ini merupakan kelanjutan dari workshop yang telah dilaksanakan.
“Sekolah kolaborator tidak hanya mendapatkan ilmu dari workshop, tetapi juga alat pendukung yang diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Afri, sapaan akrabnya.
Afri berharap bantuan ini mendukung pembelajaran berbasis lingkungan di sekolah kolaborator.
“Alat yang diberikan dapat menjadi sarana pembiasaan dan pembelajaran untuk siswa, sehingga penerapan ilmu lingkungan dapat berjalan optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Hairuddin, S.Pd., M.M.Pd., Kepala MAN Sumenep, mengapresiasi kolaborasi dengan Sekolah Alam.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif tim Sekolah Alam, terlebih salah satu siswa kami juga terpilih menjadi Duta Sekolah Alam,” ungkap Hairuddin.
Ia menegaskan bahwa MAN Sumenep selalu terbuka untuk berkolaborasi dalam isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.
“Komitmen kami terhadap isu lingkungan sangat tinggi. Program dari Sekolah Alam ini sangat sejalan dengan visi kami, sehingga dukungan penuh diberikan kepada siswa-siswi untuk terlibat aktif,” jelasnya.
“Semoga proyek Sekolah Alam yang digagas bersama Lazismu Sumenep dan Asa Sociopreneur dapat berlanjut, sehingga kita semua dapat menjadi pelopor sekaligus eksekutor dalam pengelolaan lingkungan,” pungkas Hairuddin. ***