Oleh: Adi Purnomo
DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Para kiai di Sumenep, mulai dari kiai khos hingga kiai desa, rela turun gunung demi mengawal Pilkada yang jujur dan bersih. Sebuah orasi yang disampaikan oleh KH. Mohammad Jazilunnazal—adik Kiai Moh. Ladfan Habibullah—pada 11 November 2024 dalam acara Istigasah Qubro untuk kemenangan pasangan calon 01 FINAL di Kecamatan Manding, menggugah banyak pihak, termasuk penulis sendiri. Tidak hanya itu, Kiai Ladfan juga melakukan safari keliling dari desa ke desa, menyampaikan orasi politik serta memberikan edukasi politik yang mendorong kesadaran masyarakat untuk memilih dengan nurani.
Keesokan harinya, 12 November 2024, beredar video para kiai khos dari Kecamatan Gapura yang melakukan kunjungan silaturahmi ke PPK Kecamatan Gapura, termasuk Kiai Dardiri yang langsung menyapa para petugas PPK. Bagi penulis, ini menunjukkan betapa para kiai tidak hanya menyerukan pentingnya Pilkada yang bersih tetapi juga aktif memastikan proses demokrasi berjalan sesuai dengan prinsip keadilan.
Melihat semangat para kiai, penulis merasa terharu dan tergugah. Ini menjadi panggilan bagi kaum sarungan, warga desa, dan seluruh lapisan masyarakat untuk tidak tinggal diam, melainkan turut serta dalam mengawal Pilkada kali ini. Kita perlu mengawasi jalannya proses Pilkada untuk memastikan tidak adanya politik uang, keterlibatan ASN yang memihak, atau campur tangan pihak berkuasa demi kepentingan segelintir orang.
Dari realitas ini, ada beberapa poin penting yang dapat kita petik:
1. Fenomena Turun Gunung Para Kiai: Rela turun gunungnya para kiai khos hingga kiai kampung adalah fenomena luar biasa. Ini mengisyaratkan bahwa keadaan di Sumenep tidaklah baik-baik saja, terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan yang berpotensi meresahkan masyarakat, seperti maraknya tempat hiburan yang tidak mendukung nilai-nilai moral bagi generasi muda.
2. Kekhawatiran Terhadap Permainan Politik Uang: Turunnya para kiai khos menjadi indikasi adanya kekhawatiran bahwa Pilkada akan dikendalikan oleh pengaruh uang dan kekuasaan yang massif. Para kiai bergerak dari kampung ke kampung, desa ke desa, bahkan dari pulau ke pulau, untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih nanti adalah sosok yang tepat, tanpa campur tangan uang atau kekuasaan yang merusak proses demokrasi.
3. Dorongan untuk Kaum Sarungan dan Masyarakat Bawah untuk Aktif Terlibat: Semangat dan ketulusan para kiai menjadi inspirasi bagi kaum sarungan dan seluruh masyarakat bawah untuk ikut mengawal jalannya Pilkada. Ini dapat dilakukan dengan edukasi politik dari rumah ke rumah, memastikan bahwa Pilkada bersih dari politik uang, dan mengawasi ASN, kepala desa, penyelenggara pemilu, pengawas, dan penegak hukum agar berintegritas serta benar-benar netral.
Dengan adanya gerakan ini, harapannya, Pilkada di Sumenep benar-benar berjalan berkualitas dan rakyat dapat memilih sesuai hati nurani mereka tanpa intimidasi atau pengaruh uang.
Salam Merdeka
Penulis adalah pekerja pemberdayaan, petani, dan peternak yang tinggal di desa.