DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Di musim tanam tembakau tahun ini, para petani di Sumenep, Jawa Timur, mulai berbondong-bondong antusias mengolah sawah dan menanam bibit tembakau di bawah panasnya sinar matahari.
Saat ini di berbagai kecamatan di daratan di Kabupaten Sumenep, utamanya di wilayah pantura yang salah satunya di Kecamatan Pasongsongan. Di siang hari dari pagi hingga sore hari di sawah-sawah tampak para petani tengah bercocok tanam menanam bibit tembakau. Sebagian ada yang lagi mengolah sawah, baik membajak dan mencangkul. Sebagian ada yang tengah menyiram bibit tembakau yang sudah ditanam. Dan sebagian juga sudah terlihat bibit tembakau mulai berumur karena lebih awal menanam dari yang lainnya.
Petani tembakau merasa musim tanam kali ini merupakan kesempatan besar untuk memperoleh keuntungan dari tanaman tembakau. Mengingat pada tahun sebelumnya, harga tembakau terbilang menggiurkan sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi petani untuk lebih giat lagi menanam tembakau tahun ini meski di bawah sengatan terik matahari.
Semangat yang membara dengan cucuran keringat di bawah sengatan matahari, petani memiliki keyakinan bahwa si ‘Daun emas’ akan sesuai dengan namanya akan memberikan keuntungan bagi petani. Sebab bila tidak, maka yang pasti petani akan rugi besar, pasalnya biaya operasional menanam tembakau sangat mahal. Mulai dari ongkos mengolah sawah, harga bibit tembakau hingga biaya pengairannya. Belum lagi saat masuk musim panen maka biaya operasionalnya juga tidak sedikit. Nah, bila dikalkulasi jika harga tembakau di bawah Rp 100 ribu perkilo, maka petani akan merugi tidak sebanding dengan biaya operasinal mulai masa tanam hingga masuk musim panen.
Petani berharap harga tembakau tahun ini betul-betul menguntungkan petani. Dan mereka juga mengharap pada pemerintah agar memberikan kebijakan pada nasib petani tembakau yang sejauh ini terkesan kurang mendapat perhatian.
Wallahua’lam Bissoweb.
