DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus berupaya mendorong hasil pertanian unggul yang dihasilkan para petani, bisa tersebar ke seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya ialah pasar-pasar tradisional.
Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid menjelaskan bahwa hal ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan kesadaran bagi siapapun tentang betapa besarnya potensi pertanian di Sumenep untuk digali serta dikembangkan.
“Maka dari itu, kami, DKPP Kabupaten Sumenep melakukan kerjasama dengan petani, kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dan juga pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional untuk mewujudkan kelancaran ide ini. Kita bersama-sama ingin mendorong agar bagaimana hasil pertanian lokal merambah ke semua titik pasar tradisional,” ungkapnya, Minggu (26/05/2024).
Dijelaskan Chainur Rasyid, membangun sistem distribusi semacam ini dapat menghadirkan nuansa baru untuk para pedagang di pasar tradisional.
Karena, selama ini komoditas pertanian yg dipasarkan mayoritas didapat dari hasil panen luar sumenep. Sehingga, akses para petani kita belum menjangkau ke pasar tradisional.
Perlu diketahui komoditas hasil panen petani di Kabupaten Sumenep terbilang sangat beragam. Ini merupakan salah satu kekayaan hayati hasil panen dari Bumi Sumekar.
“Selain hasil komoditas mentah, dengan potensi pertanian yang melimpah, maka akan lebih banyak lagi produk pertanian turunan yang bisa diolah. Semua pihak, dari pelaku utama seperti petani dan kelompok tani, dan pelaku usaha lain yakni pedagang, bisa bahu membahu untuk memaksimalkan potensi pertanian yang ada ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, pejabat publik dengan pandangan visioner ini berharap, dalam rangka Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap tanggal 21 Juni nanti, akan terwujud MoU atau kerjasama kontrak farming antara petani, Poktan dan Gapoktan dengan para pedagang pasar tradisional.
Karena pendistribusian hasil pertanian lokal ke pasar tradisional ini ampuh untuk mengendalikan inflasi komoditas di kabupaten berjuluk Kota Keris.
“Pengendalian inflasi menjadi tanggungjawab kita bersama dan berbagai pihak. Semoga kerjasama antar pedagang dan petani ini bisa menjadi solusi untuk menjaga inflasi komoditas di Kabupaten Sumenep,” tukas ia.(ikbal)