Tutup Kalau Kiamat, Strategi Warung Madura Kelola Omset Mampu Menyaingi Toko Modern

oleh
oleh

DAMAIRA.CO.ID, SUMENEP-Siapa yang tidak mengenal toko fenomenal yang salah satunya toko kelontong Warung Madura. Menjual berbagai macam kebutuhan pokok masyarakat, di mana saat ini kian menjamur di seluruh penjuru kota se-Indonesia.

Lalu bagaimana cara mengelola omset pemilik warung madura yang terkenal buka 24 jam dan tutup kalau kiamat tersebut.

Dengan semangatnya itu, dibuktikan oleh warga madura dengan kesuksesannya. Pasalnya banyak warga madura pemilik toko kelontong menjadi kaya raya. Bahkan di salah satu daerah di kabaupten sumenep yang dikenal kampung tajir yang rata-rata masyarakatbya pemilik toko kelontong di Kota Jakarta.

Biasanya toko kelontong itu menjual berbagai macam kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak pernah sepi pembeli. Maka tak ayal jika warung yang terkenal buka 24 jam dan tutup kalau kiamat tersebut, turut menjadi pesaing toko minimarket hingga dapat menguras pendapatan toko-toko modern.

Muhammad salah seorang penjaga warung madura di Jalan Raya Buddagan, Kabupaten Pamekasan, mengaku sudah sejak tahun 2019 berbisnis warung madura bersama istrinya. Pada awalnya iya buka di daerah Bogor, saat ini sudah pindah di kabupaten pamekasan,”Alhamdulilla banyak yang telah dicapai seperti bisa beli rumah sendiri,”ngakunya.

Menurut pria asli warga kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep itu, untuk omset yang didapatkan setiap harinya itu tergantung kondisi, dalam sehari penghasilan kotornya bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta rupiah.

“Untuk penggajian dihitung selama 30 hari, hasil penjualan dibagi rata antara pemilik dan penjaga warung, hanya dikurangi uang kontrakan perbulan,”terangnya.

Disingung soal isu larangan warung madura beroperasi buka 24 jam, ia mengaku tidak setuju karena dinilai sangat merugikan pedagang kelontong,”Saya tegas tidak setuju kerena bisa mengurangi omset pendapatan,”keluhnya.(nif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *